Kasi PD Pontren Suriyani saat memberikan arahan
Benteng (Humas Selayar) Peringatan dalam rangka Hari Kesadaran Nasional (HKN) yang dilaksanakan pada setiap tanggal 17 bulan berjalan kembali digelar pagi tadi, Jum’at (17/02/2023) di Aula Serbaguna Al-Burhan MAN Kepulauan Selayar.
Upacara HKN dihadiri oleh seluruh aparatur sipil dan pegawai non ASN Lingkup Kantor Kementerian Agama Kab. Kepulauan Selayar. Pada kesempatan tersebut, Kepala Seksi PD Pontren Hj. Suriyani bertindak sebagai inspektur upacara mewakili Kepala Kantor Kementerian Agama Kab. Kep. Selayar.
Mengawali arahannya, Kasi PD Pontren mengucapkan rasa syukurnya kepada Allah SWT karena masih diberikan kesehatan dan kesempatan untuk berkumpul melaksanakan upacara dalam rangka memperingati Hari Kesadaran Nasional. Dan tidak lupa pula beliau sampaikan permohonan maaf Kakan Kemenag Selayar yang tidak sempat hadir memberikan arahan langsung dikarenakan adanya kegiatan dan tugas luar yang beliau ikuti.
Lebih lanjut, Suriyani saat menyampaikan sambutan, mengajak kepada seluruh peserta upacara untuk semakin meningkatkan kinerja dan lebih berinovasi dalam melaksanakan tanggung jawab sebagai aparatur sipil negara.
Terkhusus kepada seluruh tenaga pendidik dan kependidikan, beliau menghimbau agar terus berinovasi dalam meningkatkan kualitas pendidikan dengan memperhatikan kurikukulum yang berlaku sesuai dengan arahan Kakanwil H. Khaeroni tentang pembinaan dalam meningkatkan kinerja guru.
“Untuk itu, sebagai guru harus memberikan terobosan inovasi pembelajaran sebagai peningkatan kualitas peserta didik yang berprestasi dan kreatif serta demi tercapainya tujuan pembelajaran” tuturnya.
Suriyani juga meminta agar selain peningkatan kualitas pendidikan, madrasah dan seluruh asn juga perlu memperhatikan terkait penguatan moderasi beragama di dalam masyarakat.
Menurutnya, dalam rangka peningkatan pendidikan dan pengabdian di masyarakat terdapat 4 (empat) indikator keberagamaan moderat yang harus kita perhatikan yaitu komitmen kebangsaan, bersikap toleran, anti kekerasan, dan penerimaan terhadap tradisi beragama.
Keempat indikator tersebut merupakan kunci terciptanya toleransi dan kerukunan, menjadi sarana mewujudkan kemaslahatan kehidupan beragama dan berbangsa yang harmonis sehingga Indonesia maju. (na)
Sumber
Penulis : Muh. Rinal